BAB XVI
MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN INJEKSI (ELECTRONIC FUEL INJECTION EFI)
A. Tujuan Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi EFI
2. Menjelaskan Diagnosis Dan Trouble Shooting EFI
3. Menjelaskan Prosedur Troubleshooting EFI
4. Menjelaskan Hal– hal yang diperhatikan saat melakukan pemeriksaan/pekerjaan:
5. Menjelaskan Petunjuk Pemeriksaan
6. Menjelaskan Pemeriksaan Komponen dan Sistem EFI
7. Menjelaskan Mengenal Letak Komponen Sistem Injeksi Bensin (Contoh : engine mobil Avanza)
8. Menjelaskan Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar Injeksi (EFI)
B. Indikator Pencapaian Kompetens
1. Siswa mampu menjelaskan fungsi EFI
2. Siswa mampu menjelaskan Diagnosis Dan Trouble Shooting EFI
3. Siswa mampu menjelaskan Prosedur Troubleshooting EFI
4. Siswa mampu menjelaskan Hal– hal yang diperhatikan saat melakukan pemeriksaan/pekerjaan:
5. Siswa mampu menjelaskan Petunjuk Pemeriksaan
6. Siswa mampu menjelaskan Pemeriksaan Komponen dan Sistem EFI
7. Siswa mampu menjelaskan Mengenal Letak Komponen Sistem Injeksi Bensin (Contoh : engine mobil Avanza)
8. Siswa mampu menjelaskan Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar Injeksi (EFI)
C. Peta Konsep
D. Waktu :
Waktu pembelajaran: 16 Jam Pelajaran
E. Video Pembelajaran
berikut adalah video tentang mendiagnosa sistem injeksi
Uraian Materi
1. Pendahuluan EFI
Bahan bakar mengalir dari tangki dengan adanya pompa bahan bakar disalurkan dengan tekanan rendah ke injector-injektor dan cold start melalui saringan bahan bakar. Pressure regulator mengatur atau mengontrol tekanan aliran bahan bakar (bagian tekanan tinggi) kelebihan bahan bakar kembali ketangki melalui pipa pembalik. Pulsation damper berfungsi menyerap atau meredam tekanan bahan bakar yang sedikit berfluktuasi karena pengaruh injeksi. Injektor-injektor menginjeksikan bahan bakar ke dalam intake manifoldsesuai dengan kalkulasi signal injeksi computer. Cold start injetor dilengkapi untuk memperbaiki starting dengan jalan meninjeksikan bahan bakar kedalam intakecamber hanya bila temperature air pendingin masih rendah.
Gambar 16. 1. Komponen-komponen sistem bahan bakar EMS
Gambar 16. 2. Skema aliran Bahan Bakar EMS
2. Diagnosis Dan Trouble Shooting EFI
Sistem diagnosis sendiri (self diagnosis) adalah system yang menginformasikan ke ECU EMS bila terjadi signal-signal mesin yang tidak normal. Bila terjadi gangguan pada salah satu bagian, lampu tanda CHECK ENGINE akan menyala untuk memberitahukan pada pengendara terjadi sesuatu yang tidak normal
Gambar 16. 3. Letak Terminal Diagnosa
Dengan menghubungkan terminal TE1 –E1 (Normal mode) atau TE2–E1 setelah dihidupkan dihubungkan dengan TE1 (Test mode) pada terminal check connector gangguan dapat ditentukan kemudian check engine lamp akan berkedip dan jumlah kedipan lampu menentukan jumlah kode diagnotis untuk gangguan yang tidak normal dengan melihat tabel kode diagnostic. (lihat dibuku kerja)
Isi gangguan disimpan didalam memory setelah kunci kontak diposisikan ke OFF. Oleh karena itu isi memory dapat dihapus dengan melepas terminal baterai atau melepas fuse ECU-B atau EFI selama 10 detik. Langkah menentukan gangguan pada mesin EMS tidak banyak berbeda dengan mesin yang dilengkapisystem karburator.
Gambar 16. 4. Diagram Gangguan EMS
3. Prosedur Troubleshooting EFI
Jika beberapa penyebab gangguan tidak dapat ditemukan pada pemeriksaan awal dan pemeriksaan pemeriksaan pada tempat yang tidak ada kaitannya dengan sistem EFI, lakukan pemeriksaan pada sistem EFI. Chart ini termasuk item item gangguan seperti terlihat di bawah.
a. Engine Mati ( Engine Stalling)
Tabel 16.1. Engine Mati (Engine Stalling)_
b. Sulit Distarter (Poor Starting)
Tabel 16.2. Poor Starting
c. Poor Drivability
Tabel 16.3. Poor Drivability
d. Putaran Idle Kasar (Raugh Idling)
Tabel 16.4. Putaran Idle Kasar (Raugh Idling)
1. Pendahuluan EFI
Bahan bakar mengalir dari tangki dengan adanya pompa bahan bakar disalurkan dengan tekanan rendah ke injector-injektor dan cold start melalui saringan bahan bakar. Pressure regulator mengatur atau mengontrol tekanan aliran bahan bakar (bagian tekanan tinggi) kelebihan bahan bakar kembali ketangki melalui pipa pembalik. Pulsation damper berfungsi menyerap atau meredam tekanan bahan bakar yang sedikit berfluktuasi karena pengaruh injeksi. Injektor-injektor menginjeksikan bahan bakar ke dalam intake manifoldsesuai dengan kalkulasi signal injeksi computer. Cold start injetor dilengkapi untuk memperbaiki starting dengan jalan meninjeksikan bahan bakar kedalam intakecamber hanya bila temperature air pendingin masih rendah.
Gambar 16. 1. Komponen-komponen sistem bahan bakar EMS
Gambar 16. 2. Skema aliran Bahan Bakar EMS
2. Diagnosis Dan Trouble Shooting EFI
Sistem diagnosis sendiri (self diagnosis) adalah system yang menginformasikan ke ECU EMS bila terjadi signal-signal mesin yang tidak normal. Bila terjadi gangguan pada salah satu bagian, lampu tanda CHECK ENGINE akan menyala untuk memberitahukan pada pengendara terjadi sesuatu yang tidak normal
Gambar 16. 3. Letak Terminal Diagnosa
Dengan menghubungkan terminal TE1 –E1 (Normal mode) atau TE2–E1 setelah dihidupkan dihubungkan dengan TE1 (Test mode) pada terminal check connector gangguan dapat ditentukan kemudian check engine lamp akan berkedip dan jumlah kedipan lampu menentukan jumlah kode diagnotis untuk gangguan yang tidak normal dengan melihat tabel kode diagnostic. (lihat dibuku kerja)
Isi gangguan disimpan didalam memory setelah kunci kontak diposisikan ke OFF. Oleh karena itu isi memory dapat dihapus dengan melepas terminal baterai atau melepas fuse ECU-B atau EFI selama 10 detik. Langkah menentukan gangguan pada mesin EMS tidak banyak berbeda dengan mesin yang dilengkapisystem karburator.
Gambar 16. 4. Diagram Gangguan EMS
3. Prosedur Troubleshooting EFI
Jika beberapa penyebab gangguan tidak dapat ditemukan pada pemeriksaan awal dan pemeriksaan pemeriksaan pada tempat yang tidak ada kaitannya dengan sistem EFI, lakukan pemeriksaan pada sistem EFI. Chart ini termasuk item item gangguan seperti terlihat di bawah.
a. Engine Mati ( Engine Stalling)
Tabel 16.1. Engine Mati (Engine Stalling)_
b. Sulit Distarter (Poor Starting)
Tabel 16.2. Poor Starting
c. Poor Drivability
Tabel 16.3. Poor Drivability
d. Putaran Idle Kasar (Raugh Idling)
Tabel 16.4. Putaran Idle Kasar (Raugh Idling)
No particular wager is critical and the payouts shall be designated on the desired pay table. A Super Bonus additionally be|can be} awarded to gamers when the primary three playing cards are suited 7's and the vendor's up card is any 7. The Super is void if the gamers double down 1xbet or cut up. Regardless of the vendor's face-up card, gamers are given alternatives to improve their hand by taking extra playing cards. This is called as} "hitting," and gamers signal this by making a scratching motion with their playing cards on the table. A participant might take as many hits as desired as long as|so lengthy as} the entire count of the hand doesn't equal or exceed 21.
BalasHapus